19 November 2015

Review : Bertepuk Sebelah Tangan Ketika Belanja di Lazada

Review : Bertepuk Sebelah Tangan Ketika Belanja di Lazada
DIRGAENGGAR - Malam saudara. Hari ini bisa dikatakan mangkelin sekali. Pengalaman belanja di Lazada dan sedikit review belanja di Lazada. Tidak termasuk malamnya ini ya, karena memang belum menjalani indahnya malam di bawah sinar rembulan. Berhubung depan saya ada yang nikahan jadi topik kali ini berhubungan dengan menikah. Tepat, di jam 06.30, di kala saya sedang asyik mengupil di teras rumah sembari disuapin nasi goreng sama Raisa, saya mendapatkan sebuah peringatan dari ponsel saya. Sebenarnya bukan peringatan, tetapi sebuah pemberitahuan. Eh, tapi bukan pemberitahuan juga sih, melainkan sebuah insting dari hati nurani saya untuk membuka ponsel saya. Setelah mengelus-elus dan menimbang-nimbang, saya membaca salah satu status BBM teman saya. Ternyata. . . .

Lazada sedang mengadakan voucher diskon sebesar Rp. 3.000.000. Langsung dong saya membuka baju laptop saya yang mereknya Lenovo, keren lho laptopnya. Udah bisa main Counter Strike, Assassins, Call of Duty, Battlefield, lagian ya build qualityny beuh mantep abis lah. Terus, saya upgrade RAM nya jadi 8 GB, dan lebih keren lagi malahan saya pakai. Lanjut ke Lazada. Habis buka laptop, saya kan menyalakan tombol powernya, setelah itu menunggu beberapa detik untuk masukkan password. Passwordnya sih saya sensor biar nanti orang-orang gak tahu kalau passwordnya itu sapibuncis. Yauda, habis gitu buka Chrome, terus mengetik Lazada. Ternyata eh ternyata, judi itu haram.

Milih-milih ponsel yang harga 3 juta sekian, saya coba pakai voucher itu, dan hasilnya tidak bisa. Wah, otomatis saya kaget dong, kok tidak bisa? Tanya teman, oh harus lewat aplikasinya Lazada toh. Yauda, saya buka lagi ponsel saya yang tadi masih dipegang sama Raisa. Login, dan belanja lagi, terus pakai voucher, ternyata, wuuuuooooooooooowwwww. . . . . . . . .ponsel seharga Rp. 3.185.000 pakai voucher total jadi Rp. 185.000. . .

Tanpa ba bi bu be bo, saya beritahu ke orang rumah untuk membuat akun dan membeli ponsel itu. Mereknya sih Asus, tapi sengaja saya kasih tahu biar orang-orang tidak mengira saya iklan, ya. . . Sudah membuat semua, dengan harga total yang sama, saya langsung menuju rumah mertua untuk seserahan ke ATM untuk membayar semuanya. Kenapa ke ATM? Karena biar motor saya bensinnya habis terus isi penuh lagi, tidak biasa membawa uang banyak gitu. Kadang, malah kalau motor saya kena debu, saya langsung jual dan beli baru lagi. Saya alergi debu soalnya.

Sampai rumah, Raisa sudah bikin sarapan dan siap saya santap masakannya. Dan, saya bangun.

Langsung beberapa jam kemudian, saya buka lagi Lazada buat lihat status orderan, ternyata dicancel sepihak. Lha. . . . .apa salahku? Kau buat begini, kau tarik ulur hatiku, hingga sakit yang ku rasa. Kan saya menggunakan voucher, berarti kan tidak ilegal? Di cancel karena kesalahan sistem, ya itu resiko di pihak Lazada kok ya seenaknya menmbatalkan pesanan orang. 2 kali Lazada kayak gini, yang kemarin karena kesalahan harga lha kok barang tidak dikirim dengan alasan tidak menemukan rumah saya, padahal sehari sesudah kabar itu, ada kurir Lazada mengirimkan barang pesanan saya yang lainnya. Yang salah dari Lazada, kok saya merasa dirugikan. Seenaknya membatalkan pesanan yang terjadi karena kesalahan sendiri. Aneh. .

Lazada itu aman kok, cuman ya sering gitu kesalahan sendiri. Salah kok terus, adek capek bang, hufh. . .

2 comments: