30 November 2015

Cara Aman Mengatasi Diare pada Bayi

Cara Aman Mengatasi Diare pada Bayi
Cara Aman Mengatasi Diare pada BayiPada pertemuan kali ini, kita akan membahas tentang cara aman mengatasi diare pada bayi. Memiliki bayi merupakan suatu kebahagiaan bagi sebuah keluarga. Apalagi, jika kamu adalah keluarga baru dengan kelahiran anak pertama. Tentu saja, waktu yang kamu jalani setiap hari akan terasa seperti sebuah keajaiban. Namun demikian, tak jarang kehadiran si buah hati juga membuat para orang tua kebingungan saat mereka dihinggapi penyakit, semisal diare; ya penyakit gangguan pencernaan ini memang kerap menyerang bayi. Kabar baiknya, pada umumnya diare tidak berlangsung lama dan tidak membahayakan si penderita.

Diare pada bayi kerap dipicu oleh infeksi, penggunaan obat antibiotik, dan perubahan pola makan (pada bayi dan ibu menyusui). Setiap tahunnya, hampir terjadi 1 miliar kasus diare pada bayi di seluruh dunia. Walau dalam banyak kasus sakit ini akan sembuh dengan sendirinya dalam kurun 1 pekan, akan tetapi penyakit ini juga tak jarang dapat menewaskan para bayi. Kotoran bayi normal memang akan terlihat seperti kotoran diare pada orang dewasa, yakni dengan frekuensi sering, bertekstur lembut, dan encer. 

Cara Aman Mengatasi Diare pada Bayi
Namun demikian, kita masih bisa mengetahui ciri-ciri diare pada bayi, yaitu : (1) kalau si kecil buang air besar lebih sering ketimbang frekuensi makannya dan (2) meningkatnya kadar air pada kotoran sehingga menjadi lebih encer. Selain itu, masih ada indikasi lain yang bisa kita gunakan untuk mengecek dan kemudian mengatasi diare pada bayi secara aman, yakni nafsu makan yang menurun dan demam.

‘Jenis’ Makanan yang Mempengaruhi Cara Mengatasi Diare pada Bayi

Jenis makanan yang kamu berikan pada si kecil dapat mempengaruhi cara aman mengatasi diare pada bayi. Kalau kamu menyusui si buah hati dengan asi, maka lanjutkan saja pemberian nutrisi dengan cara ini karena asi terbukti mampu mempercepat proses kesembuhan dari diare. Namun, kalau si kecil masih terlihat sangat kehausan usai minum asi, maka kamu bisa menambahkan produk oralit. Sebaiknya, jangan membuat ramuan oralit sendiri dan belilah produk oralit di apotek-apotek terdekat karena ia diramu khusus untuk memenuhi kebutuhan elektrolit bayi kamu. Sebaliknya, kalau bayi kamu suka minum susu formula, maka kamu bisa beralih ke jenis susu kedelai selama diare masih menghinggapi. Seperti yang kita tahu, kedelai mengandung serat yang berpotensi untuk menekan diare. Namun, patut dicatat bahwa bayi kamu minimal harus berusia 6 bulan untuk mengonsumsi jenis makanan ini.

Cara Aman Mengatasi Diare pada Bayi
Perlakuan pokok cara aman mengatasi diare pada bayi ialah mencegah si kecil dari dehidrasi berlebihan. Oleh sebab itu, maka perawatan utama penyakit ini ialah dengan cara mencegah cairan tubuh yang hilang lewat kotoran. Kalau bayi kamu sudah bisa makan makanan ‘keras’, maka pisang, kentang, dan wortel dapat juga membantu proses kesembuhan. Kendati demikian, kamu harus menghindarkan bayi dari mengonsumsi jus buah-buahan, semisal pir.

Seorang bayi berumur 2 minggu dapat buang air besar hingga 10x dalam sehari, dan seiring dengan bertambahnya usia si kecil, maka frekuensi buang kotorannya pun semakin berkurang: bayi berusia 4 pekan akan buang kotoran hingga 3x. Nah, jika ternyata frekuensi bayi kamu lebih sering dan kotorannya lebih encer disertai dengan gejala demam dan nafsu makan yang menurun, maka kamu harus waspada dan menerapkan cara aman mengatasi diare pada bayi di atas.

No comments:

Post a Comment